Bakosurtanal Laksanakan Soft Launching “Geospasial
Untuk Negeri”
Selasa, 19 Juli 2011
“GEOSPASIAL UNTUK NEGERI” merupakan
program kebijakan Pemerintah Indonesia melalui BAKOSURTANAL terkait kegiatan
sosialisasi Undang-Undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, yang
direncanakan akan diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia pada bulan
Oktober 2011. Acara Soft Launching kali ini ditandai dengan penyerahan secara
simbolis UU No. 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial dari Kepala Bakosrtanal,
DR. Asep Karsidi, MSc. kepada beberapa perwakilan masyarakat yang hadir.
Informasi Geospasial didefinisikan
sebagai data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat
bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan
kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian. Hal ini tentunya sejalan
dengan dinamika informasi geospasial yang semakin berkembang di Indonesia
maupun di dunia internasional. Informasi Geospasial telah digunakan sebagai
dasar perencanaan penataan ruang, penanggulangan bencana, pengelolaan sumber
daya alam, dan lain sebagainya. Terkait dengan perkembangan informasi
geospasial tersebut, maka kini semakin dibutuhkan ketersediaan Informasi
Geospasial yang akurat, dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diakses oleh
masyarakat. Undang-undang tentang Informasi Geospasial tersebut diadakan untuk
menjawab tantangan tersebut di Indonesia.
Pada puncak Acara Peluncuran
“GEOSPASIAL UNTUK NEGERI” akan diluncurkan produk-produk unggulan BAKOSURTANAL,
diantaranya adalah: Peluncuran Geoportal Nasional (Indonesian GeoSpasial
Portal: Ina GeoPortal), Peta Ekoregion, Atlas Tactile.
Melestarikan Bumi dengan Informasi Geospasial
Saat ini kita hidup di dunia yang
berubah dengan cepat dan dinamis yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk dan
kegiatan di dalamnya. Perubahan ini tentunya akan berpengaruh pada lingkungan,
sosial dan ekonomi. Dalam rangka menyelamatkan bumi dari kerusakan
akibat perubahan tersebut, dilakukan dengan melaksanakan pembangunan yang
berwawasan lingkungan dengan cara menyinkronisasikan, mengintegrasikan dan
memberi bobot yang sama bagi tiga aspek utama pembangunan yaitu aspek
ekonomi,sosial budaya dan lingkungan. Untuk itu diperlukan data dan informasi
geospasial yang handal dan dapat dipertanggungjawabkan dalam mengelola Sumber
Daya Alam, Sumber Daya Ekonomi, Sumber Daya Sosial dan Sumber Daya Lainnya
untuk dimanfaatkan bagi kemakmuran seluruh manusia.
Menurut Kepala BIG,Dr. Asep Karsidi,
yang disampaikan dalam Seminar bertema “Save Our Earth” peran penting
penggunaan Informasi Geospasial dalam pelaksanaan pembangunan dan pengambilan
keputusan yang berwawasan lingkungan terwujud dengan adanya produk informasi
geospasial seperti Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (MORATORIUM), Peta
Ekoregion Nasional, Peta Kajian Penurunan Tanah Jakarta,Peta Sebaran Lahan
Gambut, Peta Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Klorofil untuk bidang perikanan
dalam mengetahui kesuburan perairan dan untuk mengetahui lokasi gerombolan
ikan, Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) sebagai Sumber Informasi Darat dan
Laut, khususnya wilayah pantai secara simultan dalam satu lembar peta untuk
mengoptimalkan perencanaan pembangunan nasional di wilayah pantai/pesisir,
misalnya dalam mencari daerah pesisir yang berpotensi untuk budidaya, Pemodelan
Spasial Pengaruh Kebijakan Politik terhadap Perubahan Penggunaan Lahan, dan
Pemodelan Spasial Dinamis dengan Penambahan Faktor Pembatas : Lingkungan Hidup
“EKOREGION”.
Asep Karsidi menegaskan, Pemanfaatan
Aplikasi Ina-Geoportal (INA-SDI) juga merupakan nilai tambah dari
Informasi Geospasial untuk Lingkungan Hidup, Biodiversity, Penataan
Ruang, dan Deteksi Perubahan Penutup Lahan.
Penyediaan Informasi Geospasial yang handal dan dapat
dipertanggungjawabkan, memerlukan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM
khususnya dalam bidang Geospasia Salah satu perwujudan komitmen BIG dalam
pengembangan SDM dalam bidang Geospasial, BIG menyerahkan bantuan Software
Summit Enterprise kepada ITB dan ITENAS dan kampus-kampus lainnya BIG
juga menyatakan komitmen mendukung para kalangan Pendidik Geografi dalam wadah
Asosiasi Pendidik Geografi Indonesia (APGI) untuk membantu pembelajaran dalam
mendalami Informasi Geospasial baik dari proses, produk, dan pemanfaatannya.
Peta Kelautan dan Kedirgantaraan
Peta Kelautan (LPI dan LLN)
Peta dasar yang memberikan informasi secara khusus
untuk wilayah pesisir dan laut, terutama tentang kedalaman, jenis pantai
(berpasir, berlumpur, atau berbatu), serta informasi dasar lainnya terkait
dengan navigasi dan administrasi di wilayah laut.
Beberapa contoh peta Kelautan