Senin, 04 Juni 2012


Bakosurtanal Laksanakan Soft Launching “Geospasial Untuk Negeri”
Selasa, 19 Juli 2011
            “GEOSPASIAL UNTUK NEGERI” merupakan program kebijakan Pemerintah Indonesia melalui BAKOSURTANAL terkait kegiatan sosialisasi Undang-Undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, yang direncanakan akan diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia pada bulan Oktober 2011. Acara Soft Launching kali ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis UU No. 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial dari Kepala Bakosrtanal, DR. Asep Karsidi, MSc. kepada beberapa perwakilan masyarakat yang hadir.
            Informasi Geospasial didefinisikan sebagai data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian. Hal ini tentunya sejalan dengan dinamika informasi geospasial yang semakin berkembang di Indonesia maupun di dunia internasional. Informasi Geospasial telah digunakan sebagai dasar perencanaan penataan ruang, penanggulangan bencana, pengelolaan sumber daya alam, dan lain sebagainya. Terkait dengan perkembangan informasi geospasial tersebut, maka kini semakin dibutuhkan ketersediaan Informasi Geospasial yang akurat, dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diakses oleh masyarakat. Undang-undang tentang Informasi Geospasial tersebut diadakan untuk menjawab tantangan tersebut di Indonesia.
Pada puncak Acara Peluncuran “GEOSPASIAL UNTUK NEGERI” akan diluncurkan produk-produk unggulan BAKOSURTANAL, diantaranya adalah: Peluncuran Geoportal Nasional (Indonesian GeoSpasial Portal: Ina GeoPortal), Peta Ekoregion, Atlas Tactile.
Melestarikan Bumi dengan Informasi Geospasial
Saat ini kita hidup di dunia yang berubah dengan cepat dan dinamis yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk dan kegiatan di dalamnya. Perubahan ini tentunya akan berpengaruh pada lingkungan, sosial dan ekonomi.  Dalam rangka menyelamatkan bumi  dari kerusakan akibat perubahan tersebut, dilakukan dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan cara menyinkronisasikan, mengintegrasikan dan memberi bobot yang sama bagi tiga aspek utama pembangunan yaitu aspek ekonomi,sosial budaya dan lingkungan. Untuk itu diperlukan data dan informasi geospasial yang handal dan dapat dipertanggungjawabkan dalam mengelola Sumber Daya Alam, Sumber Daya Ekonomi, Sumber Daya Sosial dan Sumber Daya Lainnya untuk dimanfaatkan bagi kemakmuran seluruh manusia.
Menurut Kepala BIG,Dr. Asep Karsidi, yang disampaikan dalam Seminar bertema “Save Our Earth” peran penting penggunaan Informasi Geospasial dalam pelaksanaan pembangunan dan pengambilan keputusan yang berwawasan lingkungan terwujud dengan adanya produk informasi geospasial seperti Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (MORATORIUM), Peta Ekoregion Nasional, Peta Kajian Penurunan Tanah Jakarta,Peta Sebaran Lahan Gambut, Peta Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Klorofil untuk bidang perikanan dalam mengetahui kesuburan perairan dan untuk mengetahui lokasi gerombolan ikan, Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) sebagai Sumber Informasi Darat dan Laut, khususnya wilayah pantai secara simultan dalam satu lembar peta untuk mengoptimalkan perencanaan pembangunan nasional di wilayah pantai/pesisir, misalnya dalam mencari daerah pesisir yang berpotensi untuk budidaya, Pemodelan Spasial Pengaruh Kebijakan Politik terhadap Perubahan Penggunaan Lahan, dan Pemodelan Spasial Dinamis dengan Penambahan Faktor Pembatas : Lingkungan Hidup “EKOREGION”.
Asep Karsidi menegaskan, Pemanfaatan Aplikasi Ina-Geoportal  (INA-SDI) juga merupakan nilai tambah dari Informasi Geospasial untuk Lingkungan Hidup, Biodiversity, Penataan Ruang, dan Deteksi Perubahan Penutup Lahan.
Penyediaan Informasi Geospasial yang handal dan dapat dipertanggungjawabkan, memerlukan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM khususnya dalam bidang Geospasia Salah satu perwujudan komitmen BIG dalam pengembangan SDM dalam bidang Geospasial, BIG menyerahkan bantuan Software Summit Enterprise  kepada ITB dan ITENAS dan kampus-kampus lainnya BIG juga menyatakan komitmen mendukung para kalangan Pendidik Geografi dalam wadah Asosiasi Pendidik Geografi Indonesia (APGI) untuk membantu pembelajaran dalam mendalami Informasi Geospasial baik dari proses, produk, dan pemanfaatannya.
Peta Kelautan dan Kedirgantaraan
Peta Kelautan (LPI dan LLN)
Peta dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah pesisir dan laut, terutama tentang kedalaman, jenis pantai (berpasir, berlumpur, atau berbatu), serta informasi dasar lainnya terkait dengan navigasi dan administrasi di wilayah laut.
Beberapa contoh peta Kelautan