Jumat, 25 November 2011

Geologi Sumber Daya dan Eksploitasi dan Eksplorasi



Intisari dari situs http://psdg.bgl.esdm.go.id 


SURVEI MAGNETOTELURIK DAERAH PANAS BUMI DANAU RANAU
LAMPUNG – SUMATERA SELATAN

Daerah panas bumi Danau Ranau berada pada perbatasan Prov. Lampung dan Sumatera Selatan, secara administrasi masuk kedalam Kab. Lampung, dan Kab. OKU Selatan, Sumatera Selatan.
Daerah panas bumi Danau Ranau berada di tenggara Danau Ranau dan merupakan bagian dari sistem gunung api Seminung. Secara umum, batuan ini merupakan batuan vulkanik produk dari Gunung Seminung. Litologi batuan daerah ini dapat dibagi kedalam 12 satuan batuan, dari tua ke muda yaitu Satuan Aliran Lava Vulkanik Tua (TLT), Satuan Aliran Lava Vulkanik Tua (TLT), Satuan Aliran piroklastik Ranau (QAlR), Satuan Aliran Lava Kukusan (QLK), Satuan Breksi Vulkanik Kukusan (QBvK), Satuan Breksi Laharik Kukusan (QAlK), Satuan Aliran Lava Seminung 1 (QLS-1), Satuan Breksi Laharik Seminung (QAlS), Satuan Jatuhan Piroklastik Seminung (QJS), Satuan Aliran Lava Seminung 2 (QLS-2), Satuan Aliran Lava Seminung 3 (QLS-3), Satuan Endapan Longsoran Seminung (QL), dan Endapan Alluvial (QAl). Pola struktur geologi yang berkembang juga mengikuti pola struktur besar Sumatera yang berarah barat laut tenggara.
Manifestasi panas bumi permukaan di daerah ini berupa mata air panas yang muncul di sebelah tenggara Danau Ranau atau di sebelah utara, barat laut, dan barat Gunung Seminung. Secara umum mata air panas di daerah ini memiliki temperatur antara 37.3°C – 63.7°C dengan pH netral antara 6.4 – 7.42 dan debit sekitar antara 0.04 – 0.5 l/det.
Survei MT di daerah panas bumi Danau Ranau telah dilakukan pada bulan Agustus – Sepetember 2009. Pengukuran dilakukan pada 35 titik ukur yang tersebar di 6 lintasan dengan jarak antar titik ukur sekitar 1000 m. Sebaran titik ukur didesain sedemikian rupa sehingga mencakup seluruh daerah prospek. Pengambilan data MT dilakukan dari sore hingga pagi hari dengan selang waktu rata-rata 13 jam.
Hasil survei MT menunjukkan bahwa prospek panas bumi Danau Ranau berada di sebelah utara dan barat laut Gunung Seminung yang ditunjukkan oleh sebaran tahanan jenis semu rendah dengan luas sekitar 24 km2. Berdasarkan model tahanan jenis 2D, batuan penudung dari sistem panas bumi di daerah ini berada pada kedalaman antara 200 – 800 meter dengan ketebalan antara 500 – 1500 meter. Reservoir panas bumi diperkirakan berada di bawah lapisan penudung yang secara umum berada pada kedalaman diatas 1000 meter.


Eksplorasi Umum Batumulia Di Daerah Pulau Kasiruta Kabupaten Halmahera Selatan
Provinsi Maluku Utara
Secara administratif, lokasi eksplorasi umum Batumulia terletak di daerah Pulau Kasiruta, Kab. Halmahera Selatan, Provi. Maluku Utara. Secara geografis, daerah ini dibatasi oleh koordinat  127º 05’ 28” - 127º 12’ 56” BT dan 0º 17’ 41” - 0º 28’ 57” LS.
Eksplorasi umum ini dilaksanakan berdasarkan hasil penyelidikan terdahulu, pada tahun 1993 oleh Direktorat Sumberdaya Mineral (Pusat Sumber Daya Geologi) yang merekomendasikan untuk dilakukannya  eksplorasi umum batumulia guna mendapatkan gambaran secara lebih akurat dan lengkap sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengembangan dari potensi batumulia.
Daerah ini memiliki morfologi berupa  perbukitan dan pedataran. Dimana satuan batuan yang terdapat di daerah penyelidikan adalah Satuan Lava Andesit, satuan ini hampir menutupi sebagian besar daerah penyelidikan; Satuan Batu gamping, menempati bagian utara timur daerah penyelidikan: Satuan Breksi Volkanik, menempati sedikit wilayah daerah penyelidikan di sudut selatan; Endapan Aluvium, menempati daerah pedataran bagian selatan daerah penyelidikan.
Di  daerah penyelidikan ditemui beberapa jenis batumulia, yaitu  krisokola (berwarna hijau kebiruan, bersifat amorf dengan kekerasan berkisar antara 3 – 4 pada skala Mohs. Kilap tanah sampai kaca, dan bersifat translusen sampai opak, berupa urat - urat pengisi rekahan yang terdapat pada batuan lava andesit dengan ketebalan berkisar antara 0,5 – 20 cm dan panjang tidak menentu, umumnya sekitar 1 – 50 cm) dan jasper (termasuk golongan kuarsa mikrokristalin granular yang mempunyai campuran bermacam-macam warna dan biasanya pekat. Kekerasannya antara 6,5 - 7 pada skala Mohs dan berat jenis 2,7. Biasanya berupa bongkah-bongkah di sungai/pantai, terdapat bersama-sama dengan bongkah-bongkah krisokola). Yang keduanya dapat digunakan sebagai bahan baku batu permata dan perhiasan.

Kriskola tersebar di tujuh lokasi meliputi wilayah empat desa, yaitu sungai Kawasi (Di daerah ini (lokasi KS-01, KS-12, KS-38, dan KS-39) dijumpai beberapa urat-urat krisokola berukuran tebal sekitar 1 hingga 10 cm dengan panjang sekitar 10 cm dengan arah umum N 295o E), Desa Palamea (Di daerah ini krisokola dijumpai di lokasi KS-15 dan KS-41 berupa urat-urat berwarna hijau kebiruan berukuran tebal sekitar 1-10 cm dan panjang mencapai 15 cm dengan arah umum N 300oE), Desa Imbuimbu (Keterdapatan urat krisokola di daerah ini dijumpai pada lokasi KS-33. Urat berukuran tebal 0,5 – 5 cm dengan panjang sekitar 25 cm), Desa Doko (Di daerah sekitar aliran Sungai Juli, terutama di lokasi dan KS-03, KS-04,  KS-19, KS-36 dan KS-37 dijumpai urat-urat mineral krisokola pada batuan breksi gunungapi) dan Desa Bisori (Di daerah ini urat-urat krisokola dijumpai di lokasi KS-07, KS-27, KS-29, dan KS-30. Urat-urat krisokola berwarna hijau kebiruan dijumpai berukuran tebal antara 1 hingga 10 cm dengan panjang mencapai 15 cm). Sedangkan batumulia jasper tersebar di dua desa yakni Desa Doko (dijumpai berupa bongkah-bongkah berukuran antara 5 – 20 cm, berwarna coklat muda hingga abu-abu kekuningan, keras.) dan Desa Imbuimbu (dijumpai sebagai bongkah-bongkah berukuran mencapai antara 5 cm hingga 70 cm). 

 Situs http://atlasnasional.bakosurtanal.go.id merupakan situs yang menyajikan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan wilayah, kondisi fisik, alam, sejarah negara Indonesia yang disajikan/dikemas dengan lebih menarik. Salah satunya interaktif peta yang didalamnya memuat informasi mengenai peta rawan gempa, rawan banjir, tsunami, peta sesar aktif, peta kerentanan tanah dsb yang disajikan secara lebih detail sehingga mudah dipahami. Adapun pembahasan singkat mengenai kondisi fisik dan lingkungan Indonesia sbb:
Kondisi fisik dan lingkungan
·         Geologi
Wilayah Indonesia merupakan daerah pertemuan atau benturan tiga lempeng tektonik yaitu Eurasia , Hindia-Australia dan Pasifik. Benturan tersebut sudah terjadi sejak jutaan tahun yang lalu, yang mengakibatkan adanya pergerakan pulau dan struktur batuan yang beragam. Berbagai jenis dan umur batuan batuan yang bervariasi membuat wilayah Indonesia kaya dengan sumberdaya mineral baik logam, non logam dan energi.
·         Geomorfologi umum
Studi geomorfologi mencakup studi historis yang mendeduksikan ciri-ciri bentangalam (landscape) yang dikaitkan dengan bukti-bukti peristiwa/historis, seperti (tektonik, perubahan muka laut dan iklim). Sedangkan studi fungsional menyangkut mengenai proses dan perilaku material bumi yang oleh ahli geomorfologi diamati perkembangan bentuklahannya, Secara umum, bentangalam Indonesia terbagai atas 7 unit bentukan asal (origin) yaitu: denudasi, struktur, gunungapi, laut, sungai, pelarutan, angin
·         Gunungapi
Gunungapi merupakan tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Material yang dierupsikan ke permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung. Gunungapi diklasifikasikan berdasarkan dua sumber erupsi yaitu erupsi pusat dan erupsi samping.       Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, kuat atau lemahnya letusan dan tinggi tiang asap, gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi: Hawaii, strombolian, plinian, subplinian, ultra plinian, vulkanik, Surtseyan dan Tipe Freatoplinian. Sedangkan berdasarkan bentuknya dibagi menjadi Bentuk kerucut, kubah, kerucut sinder, maar, plateau.
·                                  Konservasi Lahan
Mengacu pada UUNo. 41 Tahun 1999 Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokok atas : hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi Sedang dalam ketentuan UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alama Hayati dan Ekosistemnya. Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
·         Rawan Bencana
Disatu sisi Indonesia memiliki  potensi sumberdaya alam yang cukup berlimpah, tapi disis lain Indonesia juga merupakan wilayah rawan bencana. Seperti gempabumi, banjir, longsor, bahaya gunung api, tsunami dan lain sebagainya merupakan beberapa bencana yang terjadi di Indonesia. Yang  tidak dapat dilepaskan sepenuhnya dari aktivitas manusia terhadap bumi (land)
·


Senin, 27 Juni 2011

PEMANFAATAN SUMBER DAYA MINERAL BAGI KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA

PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA MINERAL

BAGI KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Geologi Lingkungan dan Sumber Daya

Oleh,

LINDA

092170023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA

2011

ABSTRAK

Pada dasarnya dalam pemanfaatan sumber daya mineral kita harus mengutamakan prinsip sustainable development. Mengingat sumber daya mineral tersebut sangatlah terbatas jumlahnya dan tidak terbarukan, sekalipun memulihkannya tentu memerlukan waktu yang lama hingga jutaan tahun sehingga, dalam pemanfaatannya kita sebagai manusia dituntut untuk seefisien mungkin menggunakannya. Karena hal itu, diharapkan akan mampu menopang bagi kelancaran dan kelangsungan hidup manusia khusunya

Sumber daya mineral merupakan kebutuhan yang sifatnya esensial bagi kehidupan manusia. Sungguh ironi limpahan sumber daya mineral yang terkandung dan tersebar secara merata tak lantas menjadikan masyarakat di negeri ini dapat mencicipi manisnya kesejahteraan. Hal itu, ditengarai oleh minimnya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga semua kekayaan alam ini belum mampu tereksplorasi secara maksimal. Karena sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kita kalah bersaing dengan bangsa lain maka tak heran banyak perusahaan yang dimiliki oleh pihak asing sedangkan kita sebagai bangsa pribumi hanya bagaikan budak di negeri sendiri.

Kita semua tentunya tahu bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh sang pencipta mempunyai nilai kegunaannya masing-masing begitupun halnya dengan sumber daya mineral ini tentunya memiliki manfaat tersendiri akan tetapi untuk menjadikan sesuatu yang bermanfaat itu perlu pengolahan terlebih dahulu. Dan kita pun harus memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah ini dengan sebaik mungkin dengan tidak mengeksploitasinya secara berlebihan yang tidak menutup kemungkinan justru berdampak negatif terhadap kehidupan mausia.

BAB I

PENDAHULUAN

Pada dasarnya Tuhan menciptakan alam beserta isinya penuh dengan kesempurnaan. Kesempurnaan itu tidak lain demi memenuhi kebutuhan hidup manusia khusunya. Semua kekayaan baik benda hidup maupun benda tak hidup yang ada di bumi dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Indonesia yang notabene merupakan negara yang cukup luas dan memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Hal itu didasarkan pada letak Indonesia yang berada tepat digaris yang dilalui khatulistiwa sehingga menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dan hal itu juga kiranya yang berpengaruh terhadap suburnya alam di negeri ini. Begitu pula secara geologis Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng yang mana itu semua memungkinkan munculnya deretan gunung api yang secara otomatis akan mendukung pertumbuhan tanaman dan kaya akan barang tambang galian.

Kaitannya dengan barang tambang galian atau yang sumber daya mineral tentunya hal itu bukan hal yang tabu. Sebab, sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa sumber daya mineral ini memiliki peran yang cukup penting bagi kehidupan manusia sebab dalam hidupnya manusia tidak pernah lepas dari sumber daya tersebut. Oleh karena itu, dengan semua kecakapan yang dimiliki serta dengan semakin majunya IPTEK maka manusia sudah sepatutnya untuk melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan nilai guna sehingga bisa lebih bermanfaat. Dan dalam pengelolaannya, tentu harus memperhatikan keseimbangan antara produksi dan proteksi artinya dalam pemanfaatannya manusia harus mampu memperthatikan pelestarian. Akan tetapi, yang lebih penting dari itu semua kita harus tetap mengedepankan prinsip sustainable development yaitu prinsip dimana apa yang kita nikmati sekarang harus juga mampu untuk dinikmati oleh generasi yang akan datang.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Mineral

Sumber daya mineral atau yang lebih dikenal dengan bahan galian mengandung arti bahan yang dijumpai di dalam baik berupa unsur kimia, mineral, bijih ataupun segala macam batuan. Berdasarkan bentuknya bahan galian dibedakan menjadi tiga yaitu bahan galian berbentuk padat (misalnya emas, perak dan gamping, lempung dll), bahan galian berbentuk cair (misalnya minyak bumi, yodium dll), maupun bahan galian yang berbentuk gas (misalnya gas alam).

Barang tambang di Indonesia terdapat di darat dan di laut. Untuk mengolah barang tambang tersebut tentunya kita harus memiliki banyak modal, tenaga ahli dan penguasaan tekhnologi yang cukup mumpuni. Kekayaan alam Indonesia dapat dikelola oleh perusahaan swasta maupun asing dengan syarat bahwa mereka telah mendapatkan konsensi resmi dari Pemerintah Indonesia. Konsensi ini merupakan surat izin yang dikeluarkan pemerintah terhadap perusahaan yang berminat untuk mengolah barang tambang yang ada di Indonesia dengan peraturan sistem bagi hasil.

Usaha pertambangan bahan galian merupakan semua usaha yang dilakukan oleh seseorang atau badan hukum/ badan usaha untuk mengambil bahan galian dengan tujuan untuk dimanfaatkan lebih lanjut bagi kepentingan manusia. Usaha pertambangan bahan galian yang dimaksudkan dalam Undang-Undang meliputi kegiatan:

· Penyelidikan Umum

Penyelidikan umum ini bertujuan untuk mengetahui jumlah cadangan barang tambang yang terkandung di dalamnya.

· Eksplorasi

Usaha penyelidikan geologi pertambangan untuk menetapkan lebih teliti adanya sifat dan letak bahan galian.

·

2

Eksploitasi pengolahan dan pemurnian

Usaha pertambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya.

· Pengangkutan

Usaha pemindahan bahan galian dari daerah eksplorasi, eksploitasi atau dari tempat pengolahan ke tempat lain.

· Penjualan

Usaha penjualan dari hasil pengolahan ataupun pemurnian bahan galian.

Pertambangan secara besar-besaran di Indonesia dengan menggunakan peralatan modern, terutama untuk pertambangan energi dan mineral logam. Usaha pertambangan dan bahan galian dalam pembangunan Indonsia mempunya peranan diantaranya:

a. Menambah pendapatan negara/devisa negara.

b. Memperluas lapangan pekerjaan.

c. Memajukan bidang transfortasi dan komunikasi.

d. Memajukan industri dalam negeri.

Usaha pertambangan tentunya memiliki suatu perencanaan yang sangat matang baik untuk hal-hal yang menyakut modal, tekhnologi ataupun sumber daya manusia yang benar-benar terampil dan memiliki keahlian yang sangat baik. Terlepas dari itu semua yang paling pokok adalah kita harus tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sehingga pengelolaan ini tidak merugikan banyak pihak.

B. Proses Pembentukan Sumber Daya Mineral

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa bahan galian ini merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Dimana jumlahnya yang sangat terbatas dan juga pembentukan serta pemulihannya memakan waktu yang cukup lama bahkan dapat menelan waktu hingga jutaan tahun lamanya. Untuk itulah dalam pemanfaatannya kita harus mampu menggunakannya seefektif dan seefisien mungkin.

Dibawah ini akan diterangkan lebih lanjut mengenai proses pembentukan beberapa bahan galian/barang tambang diantaranya:

a. Minyak bumi

Proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu jutaan tahun. Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau, teluk, rawa, dan laut yang dangkal. Sesudah mati, mikroplankton berjatuhan dan mengendap di dasar-dasar kemudian bercampur dengan lumpur sapropelium. Tekanan dari lapisan-lapisan atas dan pengaruh magma yang mengakibatkan terjadinya proses destilasi yang menghasilkan minyak bumi.

Kualitas minyak bumi di Indonesia terbilang cukup baik. Kadar sulfurnya sangat rendah, sehingga mengurangi asap motor yang menimbulkan pencemaran udara.

Perusahaan yang melakukan eksploitasi minyak bumi di Indonesia yaitu Perusahaan minyak negara (Pertamina), sedangkan untuk pihak swastanya yaitu PT. Caltex Indonesia dan PT. Stanvac Indonesia) dan untuk pihak asinya yaitu Petromer Tren, Arco, Union Oil dan Javec.

Persebaran pertambangan minyak bumi di Indonesia antara lain Nanggroe Aceh Darussalam/ NAD, Sumatera Utara, Riau dan Kep. Riau yaitu Kep. Natuna (Pulau Sumatera), lepas pantai Teluk Jakarta disekitar kepulauan Seribu dan di Jati Barang Indramayu (Jawa Barat), sekitar Cepu (Jawa Tengah) , Bojonegoro, Surabaya, dan lepas patai timur Madura (Jawa Timur), Balikpapan, Tarakan, Pulau Bunyu dan Pulau Bekapai di lepas patai timur Samarinda (Kalimantan Timur), Pulau Seram bagian timur di teluk Bula dan Pulau Lemun, Teluk Seram Utara (Maluku), Sorong, Kepala Burung, Biak, dan Kasim (Papua/Irian Jaya).

b. Gas Alam

Gas alam merupakan campuran beberapa hidro karbon dengan kadar karbon yang kecil, terutama metan, propan dan butan yang digunakan sebagi bahan bakar. Terdapat dua macam gas alam cair yang diperdagangkan yaitu Liquified Natural atau gas alam cair (LNG) dan Gas Liquified Petroleum Gas atau gas minyak bumi cair (LPG), dipasarkan dengan nama elpiji dengan tabung gas. Elpiji ini yang digunakan untuk bahan bakar kompor gas dan pemanas lainnya. Daerah persebarannya di Arun, NAD (Sumatera), Kamojang (Jawa Timur), Bontang dan Kalimantan Timur (Kalimantan).

c. Batu bara

Sebagian besar batu bara berasal dari tumbuh-tumbuhan tropis masa prsejarah/masa karbon. Tumbuhan tersebut tertimbun hingga berada di dalam lapisan batuan sedimen. Proses pembentukan batu bara disebut inkolen (proses pengarangan) yang terjadi mejadi dua (proses biokimia dan proses metamorfosis). Proses biokimia adalah proses pembentukan batu bara yang dilakukan oleh bakteri anaerob sehingga sisa-sisa tumbuhan yang menjadi keras karena beratnya sendiri, tidak ada kenaikan suhu dan tekana. Proses ini menyebabkan tumbuh-tumbuhan menjadi gambut (turf). Proses metamorfosis merupakan proses yang terjadi karena pengaruh tekanan dan suhu yang tinggi dan berlangsung lama. Dan proses ini tidak ada bakteri lagi.

Daerah persebaran batu bara di Indonesia yaitu di Sumatera bagian tengah, Ombilin (Sawah Lunto), Sumatera bagian selatan, Bukit Asam (Sumatera), di daerah Mahakam, Kalimantan bagian tenggara di Pulau Laut (Kalimantan).

d. Tanah liat

Tanah liat merupakan tanah yang mengandung lempung (65%), butir-butirnya sangat halus sehingga rapat dan sulit menyerap air. Persebaran tanah liat ini terdapat di dataran rendah seperti di Pulau Jawa.

e. Kaolin

Kaolin yang disebut oleh masyarakat tanah lempung putih atau tanah liat putih merupakan endapan residual atau dapat pula terjadi sebagai akibat proses pelapukan dan hydrothermal alterasi pada batuan beku yang banyak mengandung feldspar dimana mineral potassium alumunium silikat dan feldspar dirubah menjadi kaolin. Persebarannya terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Maluku.

f. Batu kapur

Batu kapur terbentuk dari pelapukan makhluk hidup laut, seperti karang dan sarang binatang laut. Batu kapur ini banyak terdapat di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

g. Pasir kuarsa

Pasir kuarsa terdapat sebagai endapan sedimen, berasal dari rombakan batuan yang mengandung silicon dioksida seperti granit, riolit, granodiorit. Endapan pasir kuarsa terjadi setelah melalui proses transfortasi, sortasi dan sedimentasi . oleh sebab itu endapan pasir kuarsa dialam tidak pernah didapatkan dalm keadaan murni. Sekalipun ada di alam biasanya sudah tercampunr dengan lempung, feldspar, magnetit dsb.

Persebarannya terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Timurdan Selatan juga Sulawesi dan Papua.

h. Pasir besi

Pasir besi berasal dari batuan pasir yang banyak mengandung zat besi. Persebaran pasir besi yaitu di pantai seltan Wates, Kulon Progo bagian barat sampai ke timur Cilacap (Pulau Jawa).

i. Marmer/batu pualam

Marmer/batu pualam merupakan batu kapur yang telah berubah bentuk menjadi batuan yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan.

j. Batu aji/batu akik

Batu aji/batu akik merupakan mineral yang cukup keras. Warna batu aji ini bermacam-macam seperti merah, hijau, biru, ungu, putih, kuning dan hitam. Batu ini banyak digunakan untuk perhiasan. Batu akik banyak ditemukan di daerah pegunungan dan di sekitar aliran sungai. Banyak terdapat di daerah seperti Pulau Jawa.

k. Bauksit

Bauksit terjadi dari hasil pelapukan prafis yang efektif pada batuan beku yang kaya akan alumina. Bauksit merupakan bahan dasar pembuatan alumunium. Persebaran bauksit adalah di Pulau Bintan, Loban, Tanjung Saluh, Pulau Kijang, Angkut, Tembeling, Kelong dan Koyan (Riau), Pulau Singkep, Bangka Belitung, daerah Kapuas dan Tayun (Kalimantan Barat).

l. Timah

Timah dapat dibedakan menjadi dua yaitu timah primer dan timah sekunder (alluvial). Timah primer merupakan timah yang mengendap pertama kali pada batuan granit, sedangkan timah sekunder adalah timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya akibat proses pelapukan dan erosi. Persebaran timah yaitu di Pulau Bangka, Belitung, Singkep, Bangkinang, Riau daratan, dan lepas pantai Pulau Tujuh (Pulau Sumatera).

m. Nikel

Nikel terbentuk karena proses pelapukan dan pencucian oleh air hujan pada batuan peridotit yang massif. Hasil pelapukan kemudian teronggok di permukaan sebagai mineral-mineral. Mineral ini mengandung nikel. Daerah persebaran nikel terdapat di Soroako, Bulubulang, Pamaloa Utara, dan Pamaloa Selatan (Sulawesi Tenggara).

n. Tembaga

Tembaga berasal dari larutan cair magma yang kemudian menyusup dan mengisi celah-celah pada patahan (diaklas). Tembaga dalam jumlah kecil merupakan hasil sampingan dalam penambangan emas dan perak. Persebarannya di Tembagapura (Papua/Irian Jaya), Cikotok, Cirotan dan Palasari (Jawa).

o. Emas dan perak

Emas dan perak merupakan logam mulia. Pertambangan emas dan perak di Indonesia dilakukan dengan cara pertambangan secara terbuka, dan mengeruk/mendulang pasir/lumpur sungai yang mengandung emas. Daerah persebaran di Pulau Jawa yaitu: Cikotok (Jawa Barat), dan daerah Rejang Lembong (Bengkulu).

p. Mangan

Mangan merupakan hasil pengendapan di daerah danau dan pantai yang terjadi pada zaman tersier. Daerah persebaran magma terdapat di Karangnunggal dan Tasikmalaya bagian selatan (Jawa Barat), Kliripan dan Kulon Progo (Yogyakarta) serta di sekitar Martapura (Kalimantan).

q. Besi

Pada temperature yang tinggi, bijih besi dicampur dengan kokas dan besi tua. Percampuan diatur dan dibakar secara merata. Kotoran dalam bijih besi dihilangkan melalui proses reduksi yaitu mengambil unsure oksigen dari bijih besi. Proses pembakaran pada suhu tinggi menghasilkan cairan. Kemudian cairan tersebut dicetak dalam bentuk tertentu. Bijih besi merupakan besi yang kandungan/campuran karbonnya rendah.

r. Belerang

Belerang atau sulfur didapatkan dalam 2 bentuk yaitu sebagai senyawa sulfide dan sebagai belerang alam. Sebagai senyawa sulfide didapatakan dalam bentuk galen-PbS, chalkoporit-CuFeS dan Pirit-FeS. Kesemuanya terbentuk akibat proses hydrothermal, kecuali yang yang terakhir dapat pula terjadi karena proses sedimentasi dalam kondisi tertentu. Sedang belerang alam unsure tersebut berbentuk kristal bercampur lumpur atau merupakan hasil sublimasi. Endapan belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara, fumarola atau sebagai akibat dari gas dan larutan yang mengandung belerang keluar dalam bumi melalui rekahan-rekahan, serta selalu berkaitan dengan rangkaian gunung api aktif.

Belerang ini terdapat di Kab. Aceh Besar, Aceh Tenggara, Sumatera Utara (Kab. Taput), Sumatera Barat (Kab. Solok), Jambi (Kab. Kerinci), Jawa Barat (G. Papandayan, G. Galunggung, G. Ciremai dan Tangkuban Parahu), Jawa Tengah (G. Dieng, Telaga Terus), Maluku, Sulawesi Utara dll.

s. Fosfat

Endapan fosfat di Indonesia terdapat di gua-gua dalam berbagai bentuk dan butiran , bongkahan sampai bongkahan besar. Endapan fosfat guano dengan komposisi kalsium fosfat terdapat sebagai endapan permukaan, endapan gua dan endapan bawah permukaan.

Secara garis besar proses pembentukan ketiganya adalah sama yaitu merupakan hasil reaksi antara batu gamping dengan kotoran burung dan kelelawar yang mengandung asam fosfat karena pengaruh air hujan/air tanah.

Persebarannya terdapat di daerah Aceh yaitu kab. Aceh Besar dan Aceh Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat ( Kab.Bogor, Kab. Sukabumi, Kab. Ciamis, Pangandaran), Jawa tengah (Kab. Tegal, dan Kab. Wonogiri), Blitar, Sumenep, Madura, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Irian Jaya dan Sulawesi Tenggara.

t. Mika

Kelompok mika (muskovit, plogopit dan biotit) terbentuk pada tahap akhir proses pembentukan magma yang kekentalannya rendah dan bersifat assam. Kristal mika berukuran lebar dan berlapis, relatif lunak (kekerasan 2-2,5) transparan dengan warna yang bervariasi. Muscovit ini berwarna putih, kuning dan coklat yang memiliki sifat fleksibel dan elastis didapatkan pada batuan beku yang kaya silica dan alumina. Sedangkan plogopit bersifat transparan dan elastis dengan warna coklat muda atau kekuningan dan biasa terdapat pada batuan metamorf yang kaya magnesium. Biotit berwarna hitam hingga hijau gelap, fleksibel, elastis, dan biasa dijumpai pada batuan pegmatite, lamprophyre, kadang-kadang pada lava batuan metaomrf.

Persbarnnya terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Irian Jaya.

u. Tras

Tras pada umumnya terbentuk pada batuan volkanik yang banyak mengandung feldspar dan silica antara lain breksi andesit, granit, rhyolit yang telah mengalami pelapukan lanjut. Akibat proses pelapukan feldspar akan berubah menjadi mineral lempung/kaolin dan senyawa silica amorf. Makin lanjut tingkat pelapukan maka makin baik mutu/kualitas tras.

Persebarannya terdapat di Pulau Sumatera, Pulau Bali, Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Sulawesi.

v. Intan

Intan terbentuk bersamaan dengan pembekuan batuan ultra basa missal peridotit dan kimberlit. Kristalisasi Intan pada kimberlite pipa terbentuk pada kedalaman 60 mil/ lebih dalam dibawah permukaan bumi dan temperatur 1.500-2.000°C. Intan mempunyai hablur berwarna bening tetapi kadang-kadang berwarna kebiruan, kehijauan, kemerahan atau kuning.

Intan yang diketemukan di Indonesia terdapat di Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan (Martapura), Kalimantan Timur.

w. Asbes

Asbesterjadi karena proses metamorphose (proses serpentinisasi) batuan yang bersifat basa atau ultra basa. Berdasarkan sifatnya asbes ini terbagi enjadi dua yaitu asbes serpentinit dan amfibol.

Tempat diketemukan Jawa Tengah (Karangsambung, kab. Kebumen), Halmahera (Weda), Sulawesi Teggara, Nusa Tenggara Timur dan Irian Jaya.

x. Grafit

Grafit terbentuk pada metamorphose tingkat tinggi dari batuan yang mengandung zat organic, dapat terjadi pula karena proses magmatisme antara lain pada pegmatite, dan juga terdapat pada hydrothermal vein. Grafit ini sangat umum didapatkan dalam granit, sekis, genis mika sekis ataupun batu gamping kristalin.

Persebarannya terdapat di Sumatera (Muara Saiti, Pangkalan, Tanjung Balit, kab. Lima Puluh Kota, danau Singkarak, Siberlabu, Payakumbuh.

C. Pemanfaatan Sumber Daya Mineral

Dalam perkembangannya, pengelolaan sumber daya mineral kini semakin kompleks mengingat seiring dengan perkembangan zaman yang disertai dengan perkembangan tekhnologi yang semakin canggih. Dimana, manusia dituntut untuk selalu menyesuaikan diri terhadap setiap perubahan yang ada. Hal itupun yang sekiranya membawa dampak terhadap inovasi demi inovasi yang bermunculan saat ini. Begitupun halnya dengan sumber daya mineral yang pemanfaatannya memiliki peran yang sangat sentral bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Dibawah ini pemanfaatan hasil tambang sebagai berikut:

a. Minyak bumi

Minyak bumi ini setelah diolah dihasilkan minyak gas (avigas), bensol (avtur), gasoline (bensin, premium dan super 98), karosin (minyak tanah dan minyak lampu), minyak solar, diesel dan minyak bakar, vaselin dan paraffin (untuk industry batik dan korek api) dan aspal. Hasil olahan tersebut dapat digunakan untuk penerangan rumah, tenaga penggerak dan mesin pabrik, bahan bakar kendaraan bermotor, bahan bakar pesawat terbang dan pemanfaatan lainnya.

b. Gas alam

Gas alam ini biasanya digunakan untuk bahan bakar rumah tangga dan keperluan industri lainnya.

c. Batu bara

Batu bara biasanya digunakan sebagai bahan bakar pemberi tenaga dan bahan mentah cat, obat-obatan, wangi-wangian dan bahan bakar peledak.

d. Tanah liat

Tanah liat digunakan untuk membuat gerabah dan bahan bangunan seperti batu bata, genting dan kerajinan tangan seperti kendi dsb.

e. Kaolin

Kaolin ini digunakan sebagai bahan dasar membuat porselen.

f. Batu gamping

Batu gamping digunakan sebagai bahan perekat bangunan, bahan pembuat semen, dan pengapur dinding.

g. Pasir kuarsa

Pasir kuarsa ini dapat digunakan untuk membuat kaca.

h. Pasir besi

Pasir besi biasanya digunakan untuk membuat besi tuang.

i. Marmer

Marmer ini biasa digunakan untuk membuat lantai dan hiasang dinding.

j. Batu aji

Batu aji digunakan untuk perhiasan.

k. Alumunim

Alumunium merupakan logam ringan dan kuat yang digunakan untuk industry kapal terbang, mobil, mesin-mesin dan alat-alat rumah tangga lainnya.

l. Timah

Timah sebagai bahan untuk membuat pipa ledeng, logam patri dan kawat telepon.

m. Nikel

Nikel dapat digunakan untuk bahan campuran dalam industry besi baja agar kuat dan tahan karat.

n. Tembaga

Tembaga dapat digunakan untuk membuat bahan kapal dan industry barang-barang perunggu dan kuningan.

o. Intan

Intan ini biasa dipergunakan untuk perhiasan bagi kaum perempuan pada umumnya.

p. Asbes

Asbes dapat digunakan sebagai atap bangunan pengganti genting.

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berbicara mengenai sumber daya mineral atau yang lebih dikenal dengan bahan galian tentu bukan hal yang tabu. Mengingat kita tinggal di Indonesia yang notabene merupakan negara yang bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya semata akantetapi Indonesia pun terkenal dengan sumber daya alam yang sangat melimbang termasuk sumber daya mineral yang terkandung di dalamnya.

Dalam persebarannya, sumber daya mineral yang ada di Indonesia terbilang sangat merata, buktinya hampir di setiap pulau memiliki lebih dari satu jenis bahan galian, baik itu yang ada di darat maupun yang ada di laut. Dan dari sekian banyak potensi bahan galian yang dimiliki tak sedikit yang di ekspor ke luar negeri dan Indonesia pernah tegabung dalam sebuah organisasi OPEC, namun hal itu tidak demikian halnya untuk sekarang ini karena, kini cadangan minyak yang dimiliki oleh Indonesia sangatlah terbatas sehingga untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sendiripun terasa sangat sulit apalagi harus diekspor ke luar.

Sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia tentunya harus diolah sebaik mungkin agar bisa memberikan manfaat lebih bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Tapi, tentunya dalam pengolahan& pemanfaatannya perlu menerapkan sebuah manajemen ekoefisiensi. Dalam artian dalam pemanfaatannya sumber daya mineral ini harus secara tepat dan berguna dengan tidak mengenyampingkan/ menomorduakan pelestarian lingkungan.

13


DAFTAR PUSTAKA

Meurah, Cut dan Wangsa Jaya.(2006). Geografi untuk SMA kelas XI.Jakarta: Phibeta.

Sukandarrumindi.(2009).Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.